BACA JUGA

Tim PKK Sumsel Kunker ke Mura

MUSI RAWAS- Kunjungan kerja (Kunker) TP PKK Propinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dalam rangka sosialisasi dan penilaian tanaman Toga di Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas (Mura). Acara ini berlangsung Kamis (21/10) di Gedung Serba Guna Muara Beliti

Kunjungan PKK Propinsi Sumsel diwakili Suzana Eddy Yusuf, bersama rombongan ada 7 tim PKK. Dalam kunjungan itu tim PKK propinsi didampingi wakil PKK Kabupaten Mura, Sri Hariati Sulaiman, mengujungi perkebunan Toga di Desa Pedang Kecamatan Muara Beliti.

Dalam acara kunjugan kerja sosialisasi dan penilaian Toga PKK Propinsi di Kecamatan Muara Beliti, dihadiri dan di sambut oleh para ibu-ibu PKK tingkat Kecamatan dan desa. Tak kalah ketua PKK Kecamatan Winarni turut menghadiri acara kunjungan kerja sosialisasi PKK propinsi

Saat itu juga diberikan bantuan kepada para ibu PPK di kecamataan Muara beliti secara simbolis, berupa 100 Eks Buku Iqro dan 10 Eks Al-quran.

Sementara itu Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Mura, Sri Hariati Sulaiman dalam sambutannya mengatakan kunjungan dan sosilaisasi sebagai bentuk komitmen tim PKK Propinsi untuk memajukan pelayanan tim PKK melalui program-program pokok PKK.
“Sekaligus perhatian terhadap pokok kesejahteraan keluarga,” kata Sri Hariati.

Dikatakanya, tim PKK propinsi, kabupaten, kecamatan sampai desa untuk sama-sama melakukan pembinaan dengan keterampilan pengerak PKK.
“Untuk memanfaatkan lahan perkarangan rumah, dijadikan perkebunan Toga sebagai obat keluarga baik secara kelompok maupun keluarga,”ungkapnya.

Wakil PKK Sumsel, Suzana Eddy Yusuf mengatakan, pemanfaatan lahan untuk obat, merupakan tindakan penolongan pertama. “Kalau kita tahu kegunaan tumbuhan-tumbuhan alam bisa jadi obat sehingga kalau kita sakit panas, kita sudah ada antisipasinya,” jelas Suzana.

Diteruskanya, dalam tumbuh-tumbuhan alam itu terdapat banyak manfaat kegunaan untuk pengobatan tradisional, seperti penyakit gula darah, kencing manis dan sebagainya. “Untuk pertolongan pertama bisa kita obati menggunaan tumbuhan alam yang kita tanam,”jelasnya. (05)

06.24 | Posted in | Read More »

Sosialisasi

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Lubuklinggau sosialisasi Jalan LingKar utara dengan mamasang petunjuk arah didua lokasi yang berbeda yakni di Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II dan Kelurahan Petanang Kecamatan Lubuklinggau Utara. Foto diabadikan beberapa hari lalu.

06.23 | Posted in | Read More »

PKK Sosialisasikan One Day No Rice

KAYU ARA-Anggota PKK diharapkan mampu berperan serta untuk mewujudkan ketahanan pangan Kota Lubuklinggau dengan cara menggerakkan program penganekaragaman pangan. Program ini sebagai satu dukungan sesuai dengan program one day no rice yang digelar Menteri Perdagangan.

“Kampanye one day No Rice yang sempat digelar Menteri Perdaganganm Mari Elka beberapa waktu lalu memiliki misi agar masyarakat Indonesia khususnya Kota Lubuklinggau untul mengurangi konsumsi nasi,” jelas Ny Suzanna Eddy Yusuf, Wakil Ketua Tim PKK Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), dalam acara Kunjungan Tim PKK Provinsi Sumsel di Gedung Kesenian Sebiduk Semare, Kamis (21/10).

Mengurangi konsumsi nasi ini, dapat direalisasikan dengan program konsumsi menu 3 B (beragam,bergizi, dan berimbang). “Diharapkan dengan adanya program ini, dapat menekan pemakaian beras, mengefektifkan program penganekaragaman pangan, dan menumbuhkan kreatifitas tim PKK untuk produktif menginovasi produk lokal,” tambah Ny. Sizanna Eddy Yusuf.

Terpisah, Gumala Murni, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Lubuklinggau mengatakan, program penganekaragaman pangan ini telah dilakukan oleh petani di Kota Lubuklinggau. Hanya saja, untuk inovasi masih membutuhkan dukungan dari Pemerintah.

“Untuk mengurangi konsumsi nasi, sepertinya belum bisa dilakukan oleh keseluruhan masyarakat. Sebab ada faktor-faktor tertentu yang menyebabkan hal ini belum bisa dilakukan. Sedangkan untuk petani lokal, sudah mulai menggalakkan keanekaragaman pangan ini,” jelas Gumala Murni.

Ada hal-hal yang perlu diketahui lebih lanjut oleh masyarakat. Terutama untuk mengurangi konsumsi nasi, masyarakat bisa menggantinya dengan singkong, gandum, sagu, atau jagung. “Terkadang yang membuat sulit karena masyarakat kita, kalau belum makan nasi belum puas. Inilah yang menjadi faktor utama. Namun, masyarakat mulai saat ini sudah belajar rutin konsumsi sayur dan melengkapi kebutuhan, konsumsi nasi bisa sedikit dikurangi,” terang Gumala. (Mg03)

06.22 | Posted in | Read More »

Arsip Berita

Komentar Terbaru

Berita Terbaru